Jumat, 10 Juli 2009

Penetapan Kadar Ag dan Cu dalam Batuan Alam dengan metode Titrasi

A. Pembahasan Umum

Pada umunnya contoh bahan yang harus diteliti oleh para analis di laboratorium terdiri dari senyawaan-senyawaan atau campuran-campuran kompleks yang mengandung lebih dari pada satu macam ion.

Dengan demikian, maka analisis yang akan dilaksanakan akan mencakup pemisahan-pemisahan dengan cara gravimetri, titrimetri dan atau cara lain.

Untuk keperluan ini air saringan dari endapan yang ditetapkan lebih dulu akan dipergunakan sebagai bahan baku untuk menetapkan kadar kation atau anion lainnya yang terkandung dalam contoh tersebut. Oleh karena itu harus dijaga agar tidak ada air saringan yang hilang sewaktu penyaringan maupun pada saat pencucian endapan dilakukan. Begitu pula harus yakin, bahwa dalam sesuatu endapan tidak ada zat lain yang ikut mengendap, yang kadarnya akan ditetapkan kemudian.

Kesalahan –kesalahan yang mungkin terjadi dalam pemisahan melalui cara gravimetri antara lain disebabkan oleh adsorpsi, oklusi, kopresipitasi dan pencucian yang tidak sempurna.

Juga kelalaian teknik pada umumnya akan mengakibatkan kesalahan yang lebih besar dari pada yang mungkin terjadi dalam pengendapan zat tunggal dalam larutan yang tidak mengandung ion-ion pengganggu.

Selain daripada itu pelaksanaan cara gravimetri terlalu banyak memakan waktu, sehingga lebih disukai cara lain yang lebih cepat, dengan ketelitian yang sama.

Untuk beberapa kasus telah diketemukan kombinasi antara gravimetri dan titrimetri atau cara lain, yang dapat mempercepat pelaksanaan analisis serta memberikan hasil akhir yang cukup teliti. Sebagai contoh, untuk latihan penerapan cara-cara kerja yang telah dipelajari (gravimetri dan titrimetri), dibawah ini tercantum satu cara pemisahan dan penetapan kadar contoh bahan campuran (dalam batuan alam) melalui cara-cara gravimetri, ataupun kombinasi antara gravimetri dan titrimetri.

B. Analisis Kadar Logam Ag dan Cu Dalam Batuan Alam

1. Pembahasan
Di dalam batuan alam, terkandung berbagai macam mineral. Oleh karena itu, dalam menganalisis suatu logam yang terkandung dalam batuan alam tersebut, haruslah dipersiapkan sebelum penitaran dilakukan. Untuk menetapkan kadar Cu dapat digunakan cara Brunns atau dengan metode yang lainnya. Sedangkan untuk menetapkan kadar Ag dapat digunakan cara Presipitimetri.

2. Pereaksi-pereaksi yang diperlukan
a. Contoh batuan alam
b. Larutan HNO3 pekat
c. NaCl p.a. (99,9-100%)
d. Larutan K2CrO4 5%
e. Larutan Na2S2O3 0,1 N
f. Larutan H2SO4 4N
g. Larutan KI 20%
h. Larutan KCNS 10%
i. Larutan penunjuk kanji


3. Cara Kerja
Contoh batuan alam harus bersih serta bebas lemak. Bila kotor, permukaan batuan alam harus dibersihkan dengan hampelas atau kain, lalu dicuci dengan aseton kering. Selanjutnya batuan alam dihancurkan sampai menjadi serbuk. Dilakukan sampling yang merata agar hasilnya representatif. Ayak batuan alam yang telah menjadi serbuk. Kemudian ditimbang bobotnya 0,4 sampai 0,5 g.

a. Penetapan kadar Perak (Ag) dengan cara Presipitimetri
Ditimbang dengan teliti 0,4 gram contoh serbuk batuan alam lalu dimasukkan kedalam piala gelas 600 ml yang bertutupkan kaca arloji. Kemudian dicurahi 5 ml air suling dan perlahan-lahan ditetesi 5-10 ml larutan HNO3 pekat. Selanjutnya piala gelas berisi contoh tersebut dipanaskan diatas penangas air atau pemanas listrik (pada suhu rendah), hingga semua contoh larut (contoh dilarutkan dalam jumlah ml HNO3 minimum).

Kurang lebih 0,5 gram NaCl p.a. ditimbang dengan teliti, dibilaskan dengan air suling ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan sampai tanda garis. Lalu dimasukkan ke dalam buret 50 ml. Dipipet 25 ml larutan contoh batuan alam. Lalu ditambahakan 3 tetes penunjuk K2CrO4 5%. Dititar dengan larutan NaCl p.a. hingga terbentuk warna merah coklat. Penetapan ini dilakuakn dua kali. Air suling dan air pencuci disimpan untuk penetapan kadar Cu.

Perhitungan

Kadar Ag = [(fp x V x N x 108) : mg contoh ] x 100

dengan pengertian :
V = ml larutan NaCl p.a.yang diperlukan
N = kenormalan larutan NaCl
108 = bobot setara Ag
fp = faktor pengenceran

b. Penetapan kadar Tembaga (Cu) dengan cara Brunns
Campuran air saringan dan pencuci sisa penetapan kadar Ag diatas, dipipet 25 ml ke dalam Erlenmeyer 300 ml dibubuhi 10 ml larutan H2SO4 4N, 10 ml larutan KCNS dan 2,5 ml (KCNS ditambahkan setelah larutan diasamkan, karena dalam lingkungan netral rodanida akan dioksidasikan oleh yod bebas), larutan KI 20%. Selanjutnya yod bebas dititar dengan Na2S2O3 0,1 N, dan sebagai penunjuk dipergunakan larutan kanji. Penetapan ini diulangi dua kali.

Perhitungan

Kadar Cu (II) = [(fp x V x N x 63,5) : mg contoh ] x 100%

dengan pengertian:
V = ml larutan Na2S2O3 yang diperlukan
N = kenormalan larutan Na2S2O3
63,5 = bobot setara Cu
fp = faktor pengenceran

Sabtu, 27 Juni 2009

Dua Puluh Fenomena Kekufuran Yang Membatalkan Syahadatain

Dua puluh hal cipta karsa yang justru membatalkan keimanannya, pada syahadatain dan menjerumuskannya menjadi kafir

1. Bertawakkal dan bergantung pada selain Allah
Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (Al-Maidah:23)

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. (At-Taubah:25)

Dalil ini berpedoman pada pengertian Laa ilaha illa Allah yang maknanya antara lain tidak akan melakukan permohonan untuk ketenangan dan kekuatan selain kepada Allah swt.

Tawakal bukan berarti meninggalkan kerja. Bahkan Allah swt. menyuruh kita untuk bekerja, tetapi kita dilarang untuk menggantungkan hidup kita pada pekerjaan itu. Allah telah menyuruh mempersiapkan perang, tetapi Allah juga menyuruh kita untuk menggantungkan segala kehidupan kita hanya kepada –Nya. Allah menyuruh kita bekerja dan berusaha, tetapi Is juga menutuh kita beriman bahwa Dia-lah yang memberi rezeki. Dia menyuruh kita berobat, tetapi dengan syarat kita berkeyakinan bahwa yang menyembuhaknnya hanyalah Allah swt. Ringkasnya, barangsiapa yang bekerja, berusaha dan berikhtiar dengan tidak bertawakal dan bergantung kepada Allah, ia telah merusak syarat tadi. Sebaliknya orang yang bertawakal dan bergantung kepada Allah, tapi tanpa daya usaha, juga ia telah merusak salah satu syarat tadi.

2. Mengingkari nikmat Allah, baik yang kelihatan atau yang tidak kelihatan, baik yang mudah dipikirkan atau yang memerlukan pengkajian secara mendalam

Karena segala nikmat itu datangnya dari Allah swt. Kita telah meyakini bahwa pengertian Tuhan Yang Mahakuasa adalah Dia sebagai Murabbi, Pemimpin Yang Mahatinggi dan Pemberi Nikmat. Bahakan kita harus meyakini bahwa sesuatu bencana yang menimpa kita juga hakikatnya dari Allah. Dia adalah selaku Pemberi nikmat dan Penghalangnya. Sebab dalam urusan memberi dan menahan nikmat bukan urusan manusia, tetapi sepenuhnya hak Allah swt. Allah berfirman:

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim:34)

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman:20)

76. Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." 77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku." Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Al-Qashah:76-78)

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghabun:11)

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (Al-Ankabut:65)

49. Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. 50. Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) telah mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan. 51. Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri. 52. Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. (Az-Zumar: 49-52)

49. Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan. 50. Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya." Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. 51. Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa. (Fushilat:49-51)

53. Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. 54. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain), 55. Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). (An-Nahl: 53-55)

3. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan selain karena Allah

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-An’am:162)

Berdasarkan ayat tersebut kita tegaskan keyakinan bahw atidak ada ibadah atau penghambaan yang disembah kecuali Allah swt. Tidak ada peribadahan yang dipersembahkan, kecuali hanya untuk dan karena Allah swt.

Pengertian ibadah di sini tidak hanya terbatas pada masalah-masalah shalat, zakat, puasa dan haji, tetapi mencakup semua pekerjaan yang dilakuakndi atas syariat yang ditujukan dan diperuntukkan karena Allah swt. Adalah termasuk ibadah. Sebaliknya setiap pekerjaan yang dimaksudkan karena hendak berbakti pada selain Allah yang dimurkai Allah adalah syirik.

4. Membuat undang-undang menurut kemauan manusia, bukan menurut kehendak dan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah

Perbuatan semacam ini melawan Allah, karena Allah-lah yang mempunyai hak menetukan undang-undang bagi kehidupan manusia, halal haram, peraturan hidup, kehakiman, dan segala perintah dan larangan. Allah berfirman:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Al-A’raf:54)

Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik." (Al-An’aam: 57)

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At-Taubah: 31)

Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih. (Al-Jatsiyah: 8)

5. Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah dengan cara yang telah dikehendaki-Nya

Sebab, makna Laa ilaha illa Allah yang sama-sama telah kita ketahui berarti “tidak ada yang dipatuhi melainkan hanya Allah”. Taat yang dibenarkan dan dikehendaki oleh Allah adalah taat kepada Rasul-Nya karena bila seseorang menaati Rasululah, ia benar menaati Allah Allah berfirman:

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (An-Nisaa: 80)

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa’: 59)

Dalam ayat diatas jelas, bahwa taat kepada pemerintah disyaratkan bahwa pemerintahan itu hendaknya dari golongan kita (orang-orang yang beriman) dan orang yang mau kepada Kitabullah dan Sunah Rasulullah ketika terjadi perselisihan pendapat. Dalam sebuah hadits disebutkan.

Tidak boleh taat kepada makhluk dalam hal durhaka kepada Allah (HR. Tirmidzi)

Sesungguhnya taat itu ialah dalam hal ma’ruf (yang tidak bertentangan dengan syara’) (H.R. Bukhari)

6. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak menggunakan hukum Allah sebagai rujukan dalam semua masalah

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Al-Maidah: 44)

60. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut[312], padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. 61. Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (An-Nisa’: 60-61)

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (An-Nisa’: 65)

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Al-Maidah: 49)

47. Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. 48. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. 49. Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada rasul dengan patuh. 50. Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim. 51. Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. 52. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan (An-Nur: 47-52)

7. Benci dan menentang satu kandungan ajaran Islam, atau membenci seluruh ajaran Islam

8. Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. 9. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka. (Muhammad: 8-9)

Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia telah meletakkan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa dengannya (H.R. Thabrani)

Termasuk dalam kategori ini adalah membenci atau tidak setuju terhadap salah satu hukum Islam, ibadah, sistem ekonomi, muamalah, politik, atau perundang-undangan Islam baik undang-undang masa damai atau di masa perang, atau benci terhadap akhlak, peraturan masyarakat, ilmu Islam dan sebagainya.

Apa saja corak kebencian atau penentangan terhadap yang terkandung dalam Al-Qur’an atau Al-Hadits atau menentang konsep atau totalitas Sunah yang dibawa oleh Rasulullah saw., apakah yang berbentuk kata-kata, perbuatan, pengakuan (takrir) atau sifat-sifatnya, maka ia dinyatakan keluar dari Islam dan syahadat yang pernah dia ucapkan menjadi batal.

8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaannya terhadap akhirat (gila dunia), dan ia telah menjadikan dunia ini sebagai tujuan utamanya, serta merupakan segala-galanya dalam hidupnya

2. Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, 3. (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (Ibrahim: 2-3)

15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. 16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (Hud: 15-16)

18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. 19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. 20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra’: 18-20)

Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. (Asy-Syuura: 20)

Disamping itu Allah swt. Telah menjelaskan tentang maksud kehidupan di dunia ini. Allah berfirman:

14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). 15. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?." Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 14-15)

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadid: 20)

Allah menerangkan balasan orang-orang yang mementingkan dunia dan melupakan Allah dan Rasul-Nya, serta Jihad fi Sabilillah. Allah berfirman:

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At-Taubah: 24)

9. Menghina salah satu isi dari Al-Qur’an dan As-Sunah, atau orang-orang alim yang menegakkannya, atau memperolok-olokkan hukum-hukum Allah, dan syiar Islam

Dalam menelaah kasus ini kita dapat memperhatikan firman Allah berikut:

64. Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. 65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" 66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (At-Taubah: 64-66)

Termasuk dalam kategori yang membetalkan Syahadatain ialah menghina atau mengejek hukum-hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an, seperti mengatakan ‘lapuk’ atau penghinaan-penghinaan lainnya, seperti mengatakan dengan sinis, ‘Apa kita hendak kembali pada undang-undang qishash yang sadis?’ ‘Apakah kita mau kembali ke zaman primitif?’, atau mengatakan, ‘Apa yang terkandung dalam Islam itu semata-mata kosong belaka’, atau menghina orang yang memelihara janggut, orang yang mngerjakan shalat, atau mengecilkan dan merendahkan pelajaran agama dan para pelajarnya.

10. Menghalakan apa yang diharamkan Allah, atau sebaliknya

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (An-Nahl: 105)
Di antara bohong yang paling besar adalah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah. Allah berfirman:

116. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. 117. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih (An-Nahl: 116-117)

Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (At-Taubah: 37)

Mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah adalah termasuk perbuatan kufur, begitu juga sebaliknya. Mudah mengharamkan sesuatu dan sebaliknya, sama kedudukannya. Sikap memudah-mudahkan masalah ini akan berakibat buruk terhadap syahadatain yang sudah diucapkannya.

Orang Islam tidak boleh mengatasi hukum Allah dan mendahului Rasul-Nya dengan semata-mata pikiran. Karena sebagai seorang muslim harus bersikap seperti dalam ayat berikut,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Hujurat: 1)

11. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah

Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat (Al-Baqarah: 85)

Nabi Muhammad saw. Bersabda:

“Ketahuilah, adakah boleh seorang laki-laki yang samapi kepdanya haditsku dan ia beristirahat di atas dipannya seraya ia berkata antara kami dan kamu ialah Kitabullah, apa yang kami dapatinya halal, kita menghalalkan, dan apa yang kami dapatinya haram, kita mengharamkannya, dan sesungguhnya apa yang diharamkan Rasulullah adalah sama seperti apa yang diharamkan Allah” (H.R. Tirmidzi)

Dari Malik ada diceritakan, ia berkata, “Nabi Muhammad saw. Bersabda, ‘Aku tinggalkan kepadamu dua perkara yang tidak akan sesat selamanya, selam kamu berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunah Rasulullah’.” (H.R. Malik)

Alasan yang mengatakan bahwa orang yang tidak berpegang dan beriman dengan nash-nash yang terdapat dalam Al-Qur’an itu adalah gugur Syahadatain-nya. Allah berfirman,
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Al-Hijr: 9)

Begitu juga orang-orang yang tidak beriman pada nash-nash As-Sunah dikatakan gugur Syahadatain-nya karena ia telah bertindak mendustakan Rasulullah, ini jelas membawa kekafiran. Termasuk daalm kategori ini ialah orang yang menambah-nambah Al-Qur’an dan Al-Hadits, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad saw.,

“Barangsiapa berucap tentang haditsku dan ternyata ia dusta, maka ia dianggap sebagai salah seorang pembohong.” (H.R. Muslim)

12. Mengangkat orang-orang kafir dan munafikin sebagai pemimpin serta tidak mencintai orang-orang yang beraqidah Islam dan orang-orang mukmin

51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. 52. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. 53. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. (Al-Maidah: 51-53)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (Al-Maidah: 57)

67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. 68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (At-Taubah: 67-68)

175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. 176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. 177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (Al-A’raf: 175-177)

Ayat di atas menceritakan seorang laki-laki yang shalih dan beriman dengan Musa, kemudian mengikuti hawa nafsunya dan ia memasuki kelompok kafir serta menentang Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya.

13. Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah saw.

Allah berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. (Al-Hujurat: 2)

Ragu tentang sesuatu amalan agama tentang diterima atau tidaknya amalan tersebut, termasuk juga di anatara yang memurtadkan seseorang. Allah berfirman,

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah:217)

Mengangkat suara keras-keras bila berbicara dengan Rasulullah saw. Dengan nada yang sama ketika ia berbicara dengan orang biasa akan membawa kemurtadan, dan lebih-lebih kalau bersifat tidak sopan dan biadab tehadap Rasululah, serti mengejek tentang kehidupan Nabi, atau tentang perbuatan-perbuatan dan perilaku hidupnya. Misalnya menghinakan Nabi dengan mempunyai istri sebanyak sembilan orang. Orang yang menghinakan tersebut harus diperlakukan sebagai orang kafir.

Termasuk dalam kategori berpergaulan buruk terhadap Rasulullahialah mengatakan bahwa Rasulullah saw. Ialah seorang laki0laki biasa yang tidak memiliki sifat kenabian, mereka hanya mengakui rislaah yang dibawanya saja semata-mata ditinjau dari segi logika, pemikiran ilmiah, atau bermacam-macam perkataan bersama kita, maka pergaulan yang dimaksud di sini adalh melalui perkataan tulisan dan penjelasan-penjelasan. Sehubungan dengan ini Allah berfirman,

112. Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. 113. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (Al-An’am: 112-113)

14. Rasa takut dan lemah hati dalam menegakkan Tauhid, dan merasa senang dari terbuka di dalam menegakkan syirik

Allah berfirman,

Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (Az-Zumar: 45)

Pendekatan ayat tersebut dengan apa yang terjadi sekarang ini merupakan hamper menjadi pemandangan sehari-hari, di mana apabila kita menyeru mereka supaya mengembalikan segala urusannya kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka tidak suka, hati mereka merasa kecut. Tetapi apabila segala urusan dan kejadian dikembalikan kepada alam (nature) atau disebabkan oleh seba-sebab biasa, atau disebabkan oleh wali-wali, maka hati mereka menjadi suka dan dada mereka menjadi lapang. Apabila kita katakana kepada mereka, “Sesungguhnya kemenangan yang kita capai ini karena persiapn kita cukup, tugas dijalankan dengan penuh tanggung jawab dank arena kita adalah pemuda-pemuda perkasa”, maka mereka akan suka, tetapi bila kita katakana, “Sesungguhnay Allah telah menolong kita yang menyebabkan kita menagng”, maka mereka akan menjadi kecewa dan kecut hatinya. Bila kita katakan, kita kalah dalam peperangan karena tidak adanya persiapan-persiapan dan persenjataan modern, mereka merasa lega hati, tapi sebaliknya bila dikatakan kepada mereka, bahwa kekalahan ini dikarenakan Allah belum berkehendak menolong kita, disebabkan kita banyak melakukan dosa, maka hati mereka menjadi kecut. Begitu juga orang yang bila kita katakana supaya mereka meminta pertolongan hendaknya karena Allah, dan kita terangkan kepada mereka bahwa segala tujuan hendaklah karena Allah saja, maka mereka menjadi kecewa, tetapi sebaliknya bila kita menerangkan pada mereka atau mengajak mereka dengan melengkapi alat-alat hiburan untuk mereka, harta benda, kepuasan nafsu, maka mereka akan menerimanya dengan suka hati dan dengan lapang dada dan contoh lainnya.

15. Menyatakan bahwa Al-Qur’an terdapat pertentangan antara ayat yang zahir dengan isi yang terkandung di dalamnya

Isi yang terkandung di dalam Al-Qur’an hanya dapat dipahami oleh beberapa orang dengan melalui ilham. Begitu juga bagi orang yang menuduh seperti itu kepada Sunah Nabi. Allah telah berfirman.

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (Yusuf: 2)

Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)." Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam, sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang. (An-Nahl: 103)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (Ar-Ra’d: 37)

Bahasa Arab dapat dipahami melalui mufradat (arti kata), qawaid dan uslub-uslubnya. Al-Qur’an tidak dapat dipahami kecuali denganmelalui mufradat, qawaid dan uslubnya (uslub bahasa Arab). Orang yang tidak memahami kaidah-kaidah ini bila ia memahami Al-Qur’an akan mudah tergelincir ke jalan kesesatan, dan bila ia sudah tergelincir dari nash-nash akan mengakibatkan ia tergelincir pula dari syariat, yang kemudian akan menimbulkan perpecahan di kalangn umat.

16. Tidak mengetahui ma’rifat Allah dengan pengenalan yang benar dan jelas, serta mengingkari sifat-sifat ketuhanan-Nya, atau mengingkari nama-nama-Nya

Allah berfirman,

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al-A’raf: 180)

Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik). (Thaha: 8)

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (Al-Isra: 110)

Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Asy-Syura: 11)

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Al-Ikhlas: 1-4)

7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. 8. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Ali Imran: 7-8)

Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al-Hajj: 63)

79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, 80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, 81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), (Asy-Syu’ara: 79-81)

Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (Al-An’am: 60)

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Anfal: 17)

Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Az-Zumar: 62)

Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki[573]. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya." (Al-A’raf; 155)

Bagaimana hendak mengenal Allah bagi orang yang tidak mengetahui bahwa segala apa yang wujud di ala mini hasil dari perbuatan-Nya.

Bagaimana hendak mengenal Allah bagi seorang yang tidak mengetahui nama-nama dan sifat-sifat kesempurnaan-Nya

Seseorang tidak akan mengenal Allah kalu ia menganggap adanay kekurangan pada Allah.
Bagaimana hendak mengenal Allah, kalu orang yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa segala kesempurnaan itu milik Allah. Allah berfirman,

Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hajj: 74)

Orang-orang Nasrani sesungguhnya telah menjadi kafir karena mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Orang-orang Yahudi telah menjadi kafir karena mereka mengatakan bahwa TUhan itu bakhil dan fakir. Bahkan mereka mengatakan Tuhan sudah lelah setelah menjadikan makhluk dan sekarang sedang istirahat. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman,

Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Az-Zukhruf: 15)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maidah: 17)

Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al-Maidah: 73)

88. Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak." 89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90. hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, 91. karena mereka menda'wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. 93. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (Maryam: 88-93)

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya." Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar." (Ali-Imran: 181)
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Al-Maidah: 64)

Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (Qaf: 36)

Tegasnya, orang yang tidak mengenal secara benar akan sifat-sifat Allah, sifat yang tidak layak untuk-Nya, serta Zat-Nya berarti merusakkan Syahadatain. Begitu juga rusak Syahadatain seseorang apabila ia menyamakan Allah dengan makhluk atau menyamakan makhluk dengan Allah, atau meletakkan uluhiyatillah pada yang bukan haknya. Orang tidak mengenal Allah dengan benar, ia adalah orang jahil, orang jahil berarti tidak bertauhid, dan seterusnya ia pasti akan mendustakan wahyu.

17. Tidak mengetahui atau mengenal Rasulullah secara benar, atau menafikkan adanya sifat-sifat yang terpuji yang diberikan Allah kepadanya, atau menghina sifat-sifat yang terpuji tersebut, atau tidak meyakini bahwa Rasulullah saw. adalah sebagai contoh suri teladan yang baik bagi seluruh umat manusia

Allah berfirman,

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab: 21)

31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Ali Imran: 31-32)

1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, 2. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. 3. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat, 6. siapa di antara kamu yang gila. 7. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Qalam: 1-7)

Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila” (Al-Qalam: 51)

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40)

Barangsiapa yang mengikuti selain NAbi dalam urusan Nubuwah adalah kafir. Begitu juga siapa yang mengatakan bahwasannya ia adalah Nabi bagi bangsa Arab saja adalah kafir. KArena Allah swt. Telah berfirman,

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya: 107)

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba’: 28)

Barangsiapa yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. Sebagai seorang Baduwi atau Arabdusun dengan maksud menghinanya adalah kafir.

18. Mengkafirkan orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat serta tidak mengkafirkan orang yang telah ingkar terhadap Syahadatain dan tidak menghalalkan perang dengannnya

Dalam satu kaidah disebutkan, “Barangsiapa yang mengkafirkan seseorang mukmin, maka ia kafir, sebaliknya orang yang tidak mengkafirkan orang kafir, ia juga kafir, begitu juga orang-orang yang ragu terhadap kekafiran seseorang kafir ia menjadi kafir. Rasulullah saw. Bersabda,

“Jagalah! Jangan terjadi sesudahku nanti kekafiran (sifat-sifat kekafiran) yang memukul sebagaianmu padaleher sebagian.” (H.R. Bukhari)

“Memaki-maki orang mukmin menjadi fasik, dan membunuhnya menjadi kafir.” (H.R. Bukhari & Muslim)

“Tidak boleh seseorang menuduh seseorang yang lain sebagai fasik atau kafir, karena tuduhan itu akan kembali kepadanya sendiri, jika yang dituduh itu tidak seperti tuduhan terhadapnya.” (H.R. Bukhari)

Mengkafirkan orang mukmin dikatakan menjdi kafir karena ia merupakan kebobrokan konsep atau pengertiannya dalam keimanan, begitu juga ragu tentang kekafiran orang kafir atau membenarkan pendapatnya (teorinya) yang kafir, atau tidak mengkafirkannya, ia dianggap kafir karena merupakan pendustaan terhadap Allah dan Rasulullah saw.

19. Mengerjakan suatu ibadah bukan karena Allah, seperti menyembelih bukan karena Alllah, sujud, tawaf selain Ka’bah atau Baitullah dengan niat mendekati Allah

Allah berfirman,

(AKatakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-An’am: 162)

Sama halnya dengan memohon doa kepada selain Allah dengan itikad mendapatkan manfaat dan mudharat. Allah berfirman,

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka. (Ar-Ra’d: 14)

Termasuk dalam kategori ini adalah mengucapkan sumpah bukan dengan nama Allah, karena ia termasuk syirik. Rasulullah saw. Bersabda:

“Barangsiapa bersumpah bukan dengan nama Alla, maka ia telah syirik” (H.R. Abu DAwud)

Begitu juga halnya dengan nazar kepada selain Allah dengan Meng-itikad-kannya sebagai kewajiban. Allah berfirman,

Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (Al-Hajj: 29)

Niat haji selain ke Baitullah dengan niat beribadah kepada Alah juag termasuk syirik.
Kesimpulanny, orang-orang Islam tidak boleh beramal melainkan karena Allah dan dilarang beramal, bekerja, membuat sesuatu pekerjaan kecuali apabila diperintahkan oleh Allah atau dibenarkan oleh Allah. Oleh karena itu setiap amalan yang tidak disukai Allah ia akan menjadi maksiat, dan amalan yang diniatkan kepada selain Allah adalah syirik.

20. Terlibat Riya’ (Kegiatan Hidupnya Ingin Pujian Manusia)

Banyak jenis syirik yang dapat menggugurkan Syahadatain. Pada umumnya disebut sebagai syirik kecil, seperti mngerjakan shalat karena ingin dipuji, bersedekah karena sungutan orang, atau agar orang dating kepadanya, adan berjihad ingin dipuji orang dan dikenang jasadnya. Syirik semacam ini jika datangnya dalam bentuk was-was yang dating selintas (tidak merupakan tujuan yang sebenarnya) tidak membatalkan Syahadatain, dan dapat diobati dengan doa.

Termasuk dalam kategori syirik kecil adalah belajar karena ingin memimpin manusia, berpidato karena ingin dikatakan orang sebagai ahli pidato yang baik. Pekerjaan semacam itu dapat meruntuhkan cabang tauhid, dan ia dinamakan syirik kecil. Ia termasuk maksiat yang dapat memasukkan pelakunya ke neraka. Rasulullah saw. Bersabda,
“Dari Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, Allah swt. Berfirman,

“Akulah yang paling tidak memerlukan sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan amalan yang menyekutukan Aku dengan yang lain Aku akan biarkan dia dengan syiriknya” (H.R. Muslim)

Sumber : Al-Islam Edisi Lengkap (Seri 01-04) Jilid 1, Pengarang Sa’id Hawwa, Penerjemah : Abu Ridha dan AR Shaleh Tamhid, Pnerbit Al-I’thishom Cahaya Umat, Cetakan Pertama Juli 2001

Kamis, 25 Juni 2009

Penetapan Kadar Logam Dengan Ekstraksi Menggunakan Metode Air-Acetylene Flame

Metode ekstraksi ini digunakan untuk menetapkan kadar logam berkonsentrasi kecil. Logam-logam yang dapat ditetapkan yaitu Kadmium, Kromium, Kobalt, Tembaga, Besi, Timbal, Mangan, Nikel Perak dan Seng. Metode ini terdiri dari tahap pengkelatan dengan Ammonium Pyrrolidine Dithiocarbamate (APDC) dan pengektraksian dalam Methyl Isobuthyl Ketone (MIBK), lalu dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode air-acetylene flame. Dengan metode ini diharapkan kadar logam yang sedikit tersebut dapat diukur dengan tepat dan kesalahan pengukuran yang kecil, jika dibandingkan dengan metode secara langsung.

Alat-alat yang dibutuhkan
1.Spektrofotometri Serapan Atom dan alat-alat pelengkapnya
2.Burner Head. Konfirmasi dengan petunjuk penggunaan alat SSA mengenai Burner Head yang cocok untuk pengukuran metode ini

Peraksi dan Bahan yang dibutuhkan
1.Udara bebas (sumber O2)
2.Asetilen
3.Logam murni bebas air
4.Methyl Isobuthyl Ketone (MIBK), grade pereaksi. Untuk analisis sekelumit, digunakan MIBK murni dengan redistillation (destilasi kembali) atau dengan sub-boiling distillation
5.Larutan Ammonium Pyrrolidine Dithiocarbamate (APDC)
6.Asam Nitrat pekat, HNO3 kemurnian tinggi
7.Larutan Logam Standar
8.Larutan Kalium Permanganat, KMnO4 5% (w/v)
9.Natrium Sulfat, Na2SO4 anhidrat
10.Larutan campuran Air-MIBK jenuh: Campurkan satu bagian MIBK murni dengan satu bagian air pada corong pisah. Kocok selama 30 detik dan pisahkan. Buang bagian yang terlarut pada air. Lalu simpan lapisan MIBK.
11.Larutan Hydroxylamine Hydrochloride 10% (w/v)

Prosedur
1.Operasional Instrument
Setelah posisi burner tepat, aspirasikan larutan air-MIBK jenuh dalam api dan kurangi secara bertahap laju fuel sampai warna api sama seperti sebelum pengaspirasian pelarut
2.Standarisasi
Pilih tiga konsentrasi dari larutan logam standar dimana kira-kira kandungan logam dalam sampel berada pada kisaran konsentrasi standar yang telah ditentukan. Adjust 100 ml dari setiap standar dan 100 ml dari blanko logam-bebas air sampai pH 3 dengan penambahan HNO3 1N atau NaOH 1N. Untuk ekstraksi unsur tunggal, gunakan kisaran pH dibawah ini untuk memperoleh efisiensi ekstraksi yang optimum:


Penetapan Kadar Logam Dengan Ekstraksi
Menggunakan Metode Air-Acetylene Flame


Catatan: Untuk ekstraksi Ag dan Pb nilai pH optimumnya adalah 2,3 ± 0,2. Mn cepat membentuk senyawa kompleks pada temperatur ruangan, yang mengakibatkan berkurangnya respon instrument. Pendinginan ekstraks sampai 0oC dapat mencegah pembentukan senyawa kompleks selama beberapa jam. Jika hal ini tidak mungkin dan Mn tidak dapat dianalisis segera setelah ekstraksi, gunakan prosedur analisis lainnya.

Transfer setiap larutan standar dan blanko 200 ml kepada setiap labu ukur, tambahkan 1ml larutan APDC , dan kocok untuk mencampurkan. Tambahkan 10 ml MIBK dan kocok dengan kuat selama 30 detik. Volume rasio maksimal untuk sampel dengan MIBK adalah 40. Setiap isi dipisahkan kedalam lapisan organic yang mengandung air, lalu tambahkan air dengan hati-hati (sesuaikan ke pH yang sama dimana ekstraksi dilaksanakan). Pada labu ukur, lapisan organik dibawa ke leher labu dan dapat dideteksi untuk diaspirasikan kedalam api.

Aspirasikan langsung ekstraksi organik kedalam api (nolkan instrument pada blanko air-MIBK jenuh) dan catat absorbansinya.

Siapkan kurva kalibrasi dengan memplot pada absorbansi dari ektraksi standar pada kertas grafik linear kepada masing-masing konsentrasinya sebelum ekstraksi.

3.Analisis sampel

Siapkan sampel dengan cara yang sama seperti penyiapan standar. Bilas atomizer dengan mengaspirasikan larutan air-MIBK jenuh. Tangani pengaspirasian ekstraks organik seperti diatas secara langsung ke dalam api dan catat absorbansinya.

Dengan mengikuti prosedur ekstraksi diatas hanya hexavalent kromium saja yang diukur. Untuk menetapkan total kromium, oksidasikan trivalent kromium menjadi hexavalent kromium dengan mendidihkan sampel dan ditambahkan larutan KMnO4 secukupnya setetes demi setetes untuk memberikan warna pink ketika larutan didihkan selama 10 menit. Hilangkan kelebihan KMnO4 dengan menambahkan 1 sampai 2 tetes larutan Hydroxylamine Hydrochloride kedalam larutan yang mendidih, biarkan selama 2 menit untuk berlangsungnya reaksi. Jika warna pink tetap ada, tambahkan 1 sampai 2 tetes lagi larutan Hydroxylamine Hydrochloride dan tunngu selama 2 menit. Panaskan lagi selama 5 menit. Dinginkan, ekstrak dengan MIBK dan aspirasikan.

Selama ekstraksi, jika terbentuk emulsi pada larutan air-MIBK, tambahkan Na2SO4 anhidrat untuk memperoleh fase organik yang homogen. Pada kasus ini, juga tambahkan Na2SO4 untuk semua standar dan blanko.

Untuk mencegah masalah dengan tidak stabilnya komplekson ekstrak logam, tetapkan logam sesegera mungkin stelah ekstraksi.

Perhitungan
Hitung konsentrasi dari setiap ion logam pada mikrogram per liter dengan indikasi sesuai dengan kurva kalibrasi.

Selasa, 23 Juni 2009

Anak Muda Juga Bisa Terkena Hipertensi

Pendahuluan

Di zaman sekarang ini banyak sekali orang yang menderita penyakit. Dari penyakit yang biasa-biasa saja seperti batuk, pilek, dsb sampai penyakit yang menghebohkan dunia, seperti penyakit HIV/AIDS, flu burung, flu babi dsb. Teknologi sekarang ini dapat dikatakan semakin maju, tapi beragam penyakit juga semakin berkembang. Berbeda halnya dengan dahulu. Walaupun teknloginya tradisional, namun masyarakat tetap menjaga kesehatannya, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan organik, yang bebas dari penambahan bahan kimia. Teknologi tak hanya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, juga berdampak negatif pula. Ada beberapa orang yang menyalahi penerapan teknologi tersebut. Mereka menggunakan teknologi untuk membuat suatu hal yang merugikan masyarakat. Salah satunya adalah banyak sekali orang yang membuat virus sendiri. Dari awalnya virus itu tak menjangkiti manusia, tapi setelah dilakukan eksperimen virus itu kini menjangkiti manusia. Contoh flu burung dan flu babi. Selain membuat virus sendiri, juga banyak oknum-oknum yang memalsukan makanan serta menambahkan bahan kimia ke dalamnya. Banyak makanan yang mengandung bahan kimia, yang jelas-jelas bahan kimia tersebut bila dikonsumsi berlebih akan merugikan bagi kesehatan. Sebenarnya walaupun bahan kimia tersebut sedikit, pasti ada efek sampingnya, walaupun tak dirasakan secara langsung. Dan hal tersebut akan menimbulkan penyakit bagi yang memakannya. Salah satu penyakit yang ditimbulakan akibat makanan yang tidak sehat adalah darah tinggi.

Apakah Anak Muda Bisa Terkena Darah Tinggi (Hipertensi)?


Darah tinggi merupakan penyakit yang salah satu faktor penyebabnya adalah gaya hidup. Orang-orang yang tak memperhatikan apa yang diamakannya kemungkinan besar mempunyai potensi terkena darah tinggi. Dan bukan menjadi sesuatu yang aneh lagi, di zaman sekarang ini tak hanya orang tua saja yang terkena darah tinggi, bahkan anak muda pun banyak yang terkena penyakit ini. Biasanya darah tinggi itu identik diidap oleh orang yang berusia 40 tahun keatas. Namun, sekarang kenyataannya berbeda. Anak muda pun banyak yang mengidap penyakit ini. Biasanya sewaktu kecil mereka banyak mengkonsumsi jajanan yang mengandung kadar garam tinggi, misalnya jenis-jenis makanan ringan. Dan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Menurut Health Survei for England 2002 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Inggris, persentase penderita hipertensi pada usia 16-24 tahun memang masih kecil yaitu antara 10-20 persen. Persentase hipertensi tinggi pada usia di atas 75 tahun yaitu antara 70-80 persen. Namun semakin bertambah usia, persentase penyakit hipertensi cenderung mengalami peningkatan.

Walaupun persentase anak muda yang menderita darah tinggi masih kecil, namun kita harus tetap waspada terhadap penyakit ini. Sebab penyakit darah tinggi ini disebut "The silent disease", karena hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda khas. Banyak orang yang mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan dirinya ke dokter. Menurut penelitian, diperkirakan satu dari empat orang penderita hipertensi tidak mengetahui tekanan darahnya tinggi.

Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang. Sebanyak 10-30 persen di antara populasi orang dewasa pada hampir semua negara terkena hipertensi. Dari jumlah tersebut 50-60 persen penduduk saat ini, dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat mengontrol tekanan darahnya.

Pengertian Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Klasifikasi Tekanan Darah
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg



Antara 120/80 sampai 140/90 digolongkan sebagai "normal atas", maksudnya belum perlu obat, tapi harus waspada terhadap garam. Tekanan darah sendiri berfluktuasi sesuai irama mesin tubuh. Makanan dan hormon tubuh menentukan naik turunnya tekanan darah dari waktu ke waktu. Sehabis makan sate kambing, minum teh, saraf simpati tubuh bisa memicu naiknya tekanan darah, meski cuma sesaat.

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis. Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Ada juga penyakit darah tinggi yang datang dari bakat yang dia miliki. Senang asin atau tidak, jika seseorang punya bakat hipertensi, niscaya terserang juga. Sebagian besar penderita hipertensi turunan ini harus rajin minum obat seumur hidup. Hipertensi juga dapat menjadi tanda ketidakberesan organ tubuh (ginjal, anak ginjal, atau kelenjar gondok). Begitu organ yang sakit diobati, darah tingginya sembuh sendiri.

Vonis hipertensi tak cukup didasarkan fakta sekali ukur di tensimeter. Perlu diulang sedikitnya tiga kali pengukuran untuk memastikan tekanan darahnya tidak palsu. Soalnya, banyak hal bisa bikin tekanan darah melambung. Selain itu, jangan ikut-ikutan salah kaprah dengan buru-buru menenggak obat pas tekanan darah naik. Sebaiknya, tunda minum obat, walau dokter sudah tergopoh-gopoh menulis resep. Yang terpenting pastikan pengukuran tersebut akurat, lalu bias dilanjutkan dengan tindak pengobatan.

Penyebab Darah Tinggi


Hipertensi sebagai penyakit paling dominan menyerang manusia di masa mendatang sudah mulai terdeteksi. Banyak faktor yang bisa mengarah kepada munculnya hiptertensi, diantaranya kurang kontrol kesehatan dan pengaruh lingkungan. Faktor dominan yang paling masuk akal saat ini adalah kegemukan. Kegemukan dan banyak makan yang gurih-gurih merupakan yang paling sering menjadi penyebab darah tinggi. Waspadai asupan garam berlebih karena garam merupakan sumber sodium yang utama dan faktor utama penyebab meningkatnya tekanan darah atau hipertensi yang dapat berkembang menjadi penyakit-penyakit kardiovaskuler.

Tubuh kita sebenarnya cuma butuh kurang dari 5 g garam dapur per hari. Namun, menu orang kota rata-rata berisi lebih dari 15 g garam. Kelebihan garam pada orang yang tubuhnya peka garam akan memaksa jantung memompa darah lebih deras dari biasanya. Jika tensimeter menunjuk batas 140/90, biasanya dokter langsung memvonis orang menderita hipertensi (bukan asal di atas 120/80, seperti dikira banyak orang).

Hipertensi terjadi jika ada peningkatan volume darah dan penyemputan pembuluh darah yang memaksa kerja jantung untuk memompa darah dan nutrisi. Garam menyebabkan tubuh menahan air dengan tingkat melebihi ambang batas normal tubuh sehingga dapat meningkatkan volume darah dan tekanan darah tinggi.

Dengan begitu garam menjadi cikal bakal penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di dunia yakni jantung. Secara global , menurut data Yayasan Jantung Indonesia, tujuh juta jiwa meninggal setiap tahunnya akibat tekanan darah tinggi. Angka kematian ini bisa dicegah dengan merubah pola makan misalnya mengurangi asupan sodium. Meskipun sodium terkandung dalam garam namun 80% kandungan sodium terdapat pada makanan yang diproses atau makanan kemasan.

Menurut pakar ahli penyakit dalam, mengurangi konsumsi garam menjadi 6 gr per hari dapat menurunkan resiko stroke hingga 24%. Di banyak negara, asupan garam per hari adalah sekitar 12 gram. Asupan tersebut adalah lebih dari dua kali jumlah yang dianggap perlu oleh World Health Organisation (WHO). Menurut data dari Indonesian Society of Hypertension asupan garam harian mencapai 15 gr hingga dua kali liat yang direkomendasikan WHO yaitu 5 sampai 6 gr per hari. Ada tiga tahap diet rendah garam yakni terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).

Selain pada garam sumber sodium yang perlu diwaspadai berasal dari penyedap masakan (MSG). Budaya masyarakat Indonesia dalam menggunakan MSG di setiap masakan sangat megkhawatirkan. Belum lagi jajanan bebas seperti bakso, soto, mie instant atau makanan kemasan. Tanpa disadari, asupan garam per hari sangat tinggi yang dapat memicu tekanan darah semakin meningkat.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor resiko utama yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 persen pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke. Gaya hidup serba-instan masyarakat perkotaan memicu timbulnya berbagai penyakit. Salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sayangnya, banyak orang yang menganggap sepele penyakit ini. Padahal hipertensi yang diabaikan akan memicu munculnya berbagai penyakit lain. Selain itu merupakan penyakit pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit kanker.

Klasifikasi Penyakit Darah Tinggi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 tipe klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder :
1. Hipertensi Primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Hipertensi jenis ini terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.

2. Hipertensi Sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
a. Penyakit Ginjal
o Stenosis arteri renalis
o Pielonefritis
o Glomerulonefritis
o Tumor-tumor ginjal
o Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
o Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
o Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
b. Kelainan Hormonal
o Hiperaldosteronisme
o Sindroma Cushing
o Feokromositoma
c. Obat-obatan
o Pil KB
o Kortikosteroid
o Siklosporin
o Eritropoietin
o Kokain
o Penyalahgunaan alkohol
o Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
d. Penyebab Lainnya
o Koartasio aorta
o Preeklamsi pada kehamilan
o Porfiria intermiten akut
o Keracunan timbal akut.

Gejala-gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
• sakit kepala
• kelelahan
• mual
• muntah
• sesak nafas
• gelisah
• pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Cara-cara pencegahan dan pengobatan darah tinggi usia muda

Memang benar darah tinggi kebanyakan diidap oleh orang yang sudah berusia lanjut, namun anak muda pun bias terkena. Dan Penderita darah tinggi di usia muda jauh lebih berbahaya ketimbang penderita di usia lanjut, karena bias menimbulakan penyakit-penyakit lainnya. Di masa muda masih banyak sekali aktivitas yang harus dikerjakan. Sangat rugi sekali jika penyakit menghambat aktivitas kita. Oleh karena itu pencegahan mesti dilakukan sejak masih anak-anak. Diantaranya yang paling berpengaruh adalah pengawasan orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu:
1. Awasi makanan si kecil. Hindari jajanan-jajanan yang mengandung kadar garam tinggi, misalnya snack dan makanan ringan lainnya.
2. Ajari anak untuk mengkonsumsi buah. Karena di dalam buah terdapat banyak sekali vitamin yang dapat menyehatkan tubuh.
3. Ajari si kecil untuk terbiasa berolahraga. Karena dengan olah raga dapat membuang kelebihan garam dalam cairan tubuh lewat keringat.
4. Larang anak anda untuk mengkonsumsi makanan terlalu banyak. Beritahu agar makan itu harus secukupnya.
5. Larang anak anda untuk tidak merokok, meminum minuman beralkohol, dsb. Beritahu bahaya barang-barang tersebut.
6. Ajarkan anak anda untuk beristirahat dengan cukup.
7. Hibur hati anak anda agar tidak terlalu stress, seperti mengajaknya jalan-jalan atau dengan melakukan beberapa permainan yang lainnya

Dengan memberikan arahan dan tuntunan kepada anak-anak, mudah-mudahan kebiasaan sewaktu kecil dapat terbawa sampai dia besar nanti. Tetapi bila darah tinggi sudah menyerang, maka cara-cara diatas dapat tetap dapat dilakukan sebagai tindak pengobatan, dan dapat ditambah hal-hal berikut:
1. Kontrol dengan teratur kesehatan anda ke dokter dan berkonsultasilah cara-cara pengobatannya
2. Konsumsi obat darah tinggi secara teratur
3. Konsumsi makanan-makanan yang dapat mengurangi tekanan darah, seperti:
o Murbei
o Daun cincau hijau
o Seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr perhari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis)
o Bawang putih (tidak boleh lebih dari 3-5 siung sehari)
o Daun misai kucing

Kesimpulan

Darah tinggi tak hanya menyerang orang yang berusia lanjut saja, tetapi dapat menyerang anak muda. Penyebab uatam darah tinggi pada usia muda adalah karena pola konsumsinya sewaktu kecil tidak diperhatikan, yaitu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan jarang makan makanan yang bergizi, seperti sayur dan buah. Hati-hati penyakit darah tinggi di usia muda, karena dapat merangsang timbulanya penyakit yang lain, seperti stroke, jantung dan ginjal. Sayang bila usia muda dihabiskan dengan menderita penyakit. Mulai melakukan gaya hidup sehat adalah salah satu cara pengobatan darah tinggi, selain mengkonsumsi obat.